Mungkin

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saat waktu senggang datang, di saat itu pula posisi keterpurukan diam dalam diri terawat oleh sang pemilik hati. Tidak cukup diam dalam hati atau lisan. Terkadang sebagian manusia hidup ditempat yang sama tetapi kondisi berbeda. Entah apa yang dibuatnya berbeda. Mungkin karena hati, atau fikiran yang membuat dirinya jatuh diam dalam bisu. Diposisi seperti apapun itu, tidak akan pulih jika belum tersentuh dengan nasehat atau perbijakan kata seseorang yang mungkin bisa ia dengar dan ia resap kalimat per kalimat tsb. Dan disetiap kalimat disetiap kata menurutnya spesial atau Indah untuk didengar dan dilakukan. Itu sebagian pemikir logika. Bagaimana pemikir dengan hati? Atau dengan otak? Mereka mungkin akan merumuskan semua permasalahan tsb dengan rumus jitu yang mereka punya sendiri. Sesuai dengan hukum yang telah berlaku dalam islam. Allah tidak akan pernah menguji hambanya lebih dari cukup. Akankah mungkin, hati yang diciptakan-Nya dalam kondisi berdebu atau tertutup cahaya hitam. Kurang tanda diri, kurang pengucapan lisan, setiap kalimat setiap kata yang mengiringi. Sesungguhnya kami terus menerus ada dalam bimbingan-Nya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berat

Fase